tadi siang, seperti biasa dalam KRDE Bandung Raya para pedagang asongan ramai menjajakan barang dagangannya masing masing. termasuk seorang ibu ibu yang sudah cukup berumur, dengan kerudung khas ibu ibu.
dari kejauhan ibu ibu itu berteriak, "Permen susu..! Karaos amis..!" saat ibu itu menawarkan barang dagangannya ke seorang ibu ibu di depanku, baru ku ketahui jika ibu ibu itu tak hanya dagang Permen Susu. tapi juga Kaos.
Jadi, Ibu ibu itu, mempromosikan Permen susu yang karaos amis (terasa manis) juga kaos dengan kata karaos (bhs Sunda, Kaos di rajek tengah ar)
"Permen susu.." seru ibu itu seraya mengasongkan sebungkus permen susu, dan "Karaos.." serunya lagi seraya mengasongkan sebuah kaos yang masih dalam plastik di tangan kirinya.
coba kalau si Ibu tadi juga menjual Asem. pasti teriakannya jadi "Permen Susu Karaos Asem.." bisa saja dan bisa jadi dengan teriakan itu, orang orang akan lebih tertarik lagi untuk membeli, ya setidaknya untuk melihat barang dagangannya.
seperti yang terjadi dalam sebuah cerita fiksi dalam sebuah buku "2012an, Seribu enam, kalau enggak percaya tanya toko sebelah" sebuah Maha Karya LIngkar Pena Pubishing House yang di tulis rame rame oleh Iwok Abqary cs.
nah, salah satu cerpennya ada yang berjudul 'Kiamat Pulsa' karya Taufan E. Prast. di ending ceritanya di ceritakan Uki yang sedang ngobral dagangannya, "Lima ribu tiga.. Lima ribu tiga..! sepuluh ribu enam.. sepuluh ribu enam.!" kemudian tokoh 'Aku' di cerpen itu heran mendengar lanjutan teriakan Uki, "dua ribu dua belas.. dua ribu dua belas..!" lho, lima ribu dapat tiga, sepuluh ribu dapat enam, kok dua ribu malah dapat selusin. ternyata setelah dihampiri, Uki jualan kaset film 2012.
tokoh 'Aku' pun mengakui kecerdasan Uki.
ada benang merah dari dua kisah di atas, marketing yang dilakukan ibu ibu di atas dan tokoh Uki cukup menarik, dan setidaknya membuat orang tersenyum. banyak cara dalam teknik pemasaran atau marketing. dan saya tak akan membahasnya karena saya bukan ahlinya. contoh lainnya, biasanya pedagang koran akan menarik perhatian pembeli dengan meneriakkan salah satu isi dari koran yang di jualnya. ada juga, baru baru ini saya dengar ada yang promosi dengan mengirim peti mati ke sejumlah kantor media. atau yang membagi bagikan uang dari atas helikopter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar