Jumat, 17 Juni 2011

kondisi Impas bagi Wasit Indonesia..

dari sejak kecil mengenal sepakbola, selama itulah telinga saya mulai akrab dengan teriakan 'wasit goblog'.. sebuah luapan kekecewaan atas kepemimpinan wasit di lapangan yang di nilai berat sebelah.
merasa pemain kesayangan di langgar, namun pemain yang melanggar hanya mendapatkan peringatan, atau yang seharusnya diberi kartu merah hanya diberi kartu kuning, atau bahkan di diamkan saja oleh wasit.

kasus lainnya seperti penganuliran gol, tentu masih ingat gol Inggris yang dianulir pada laga di Piala Dunia kemarin. atau baru baru ini, atau tepatnya malam kemarin, dianulirnya gol Persib yang dicetak Cristian Gonzalez yang mendapat umpan matang dari Atep yang berada di depannya. gol ini di anulir karena hakim garis menganggap Gonzalez offside, padahal dari tayangan ulang di TV, jelas posisi Gonzalez memang berada di belakang pemain belakang terakhir Persela, namun Gonzalez mendapat umpan dari depan. dan tentu saja dengan demikian Gonzalez Onside.

sebenarnya, jiga di telisik kembali, fenomena wasit di Indonesia yang seperti itu hampir mirip dengan fenomena keterlambatan Kereta Api di indonesia, seperti yang pernah penulis singgung di Akar Keterlambatan Kereta Api , yakni karena sebuah kereta Api bisnis atau eksetkutif mengalami keterlambatan, maka kereta kereta lainnya pun ikut terlambat, termasuk kereta ekonomi. karena jalurnya di ambil oleh kereta api yang terlambat.

lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan wasit Indonesia yang terkadang seringkali tak hanya merugikan kesebelasan tamu, juga kesebelasan tuan rumah pun terkadang juga ikut dirugikan dengan kepemimpinan wasit.

dalam literatur, kita mengenal istilah Impas.
ketika seseorang memiliki hutang, kemudian hutang itu terbayarkan, bisa di sebut hutangnya impas atau lunas.
ketika seseorang melakukan kebaikan atau kesalahan kepada kita, kemudian kita pun membalas. bisa di sebut kebaikan atau kesalahan yang dilakukan seseorang itu sudah impas.

nah, sepertinya keadaan Impas seperti ini lah yang dicari para wasit Indonesia yang nyeleneh (yang selanjutnya kita sebut WIYN). merasa sadar jika merugikan kesebelasan tuan rumah akan menyulut emosi pendukung tuan rumah yang bukan tak mungkin akan mengancam keselamatan. WIYN yang juga sadar baru saja memutuskan keputusan yang merugikan tuan rumah, maka akan mencari kondisi impas, agar kesalahannya terampuni. dengan cara di sebuah situasi WIYN mengeluarkan keputusan yang menguntungkan kesebelasan tuan Rumah. yang bisa saja keputusan itu justru merugikan kesebelasan tamu. dan lagi lagi untuk mencapai kondisi impas WIYN di sebuah situasi lagi, mengeluarkan keputusan yang menguntungkan kesebelasan tamu, yang bisa saja keputusan itu justru merugikan kesebelasan Tuan Rumah, nah agar mencapai kondisi impas lagi WIYN melakukan hal yang sama secara berkelanjutan sampai selesainya pertandingan.

bingung?
contoh realnya mungkin seperti ini,
pada pertandingan semalam antara tuan rumah Persib vs tamu, Persela.
wasit menganulir gol Gonzalez yang dianggap offside, padahal dari siarang ulang jelas nyata posisi Gonzalez onside.
jika hipotesa di atas benar adanya, maka untuk mencapai kondisi impas, wasitpun memberikan tendangan bebas untuk Persib saat Siswanto bergesekan dengan seorang pemain Persela sampai keduanya berjatuhan dekat kotak pinalti Persib. padahal saat itu penulis yakin, hati bobotoh sudah kebat kebit, khawatir wasit memberikan pelanggaran itu kepada Persela atau bahkan menunjuk titik putih yang berarti pinalti bagi Persela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar